Di dalam tubuh setiap hamster, tersimpan kode gen tertentu yang
diturunkan dari kedua ortunya. Ada kode gen untuk warna, ada kode gen
untuk jenis bulu, ada kode gen utk corak atau pola warna, dan ada kode
gen untuk sifat/karakter gen itu (bukan karakter hamsternya).
Untuk jenis hamster campbell, awam men...genal atau membedakan
variannya berdasarkan warna dan corak. Tapi kebanyakan tidak memahami
kode gen di balik warna-warna itu. Makanya jadi membingungkan kalo ada
anak hamster yang warnanya menyimpang jauh dari warna kedua orang
tuanya. Karena, anak hamster mendapatkan warna bulunya bukan dari
penampakan warna dr kedua orang tuanya, tapi dari percampuran pasangan
gen warna di dalam tubuh kedua orang tuanya.
Untuk warna-warna campbell, dikenal gen 1 warna, gen 2 warna, gen 3 warna dan gen 4 warna.
Gen 1 warna:
Agouti/Normal (kode gen ++) - mata hitam (ini warna dari alam, nenek moyangnya hamster)
Black (aa) - matanya hitam
Argente mata hitam (bb)
Albino (cc) - mata merah terang/nyala/pink
Opal (dd) - mata hitam
Argente mata merah (pp)
Catatan: Argente dan opal merupakan hasil mutasi dari agouti secara
alami. Sementara Black dan Albino masuk kategori self colors yg bukan
mutasi dr agouti.
Gen 2 warna
Chocolate (aabb) - mata hitam
Blue (aadd) - mata hitam
Dove (aapp) - mata merah
Beige (bbpp) - mata merah
Lilac Fawn (bbdd) - mata hitam
Blue Fawn (ddpp) - mata ruby
Gen 3 warna
Lilac mata ruby (aaddpp)
Lilac mata hitam (aabbdd)
Dark Beige (aabbpp) - mata ruby
Blue Beige (bbddpp) - mata ruby
Gen 4 warna
Champagne (aabbddpp) - mata ruby
Kode gen utk corak/pola bulu, jenis bulu (panjang, pendek, mengkilap), dan lain-lain:
1. Mottled/atau bercorak dgn mata merah atau ruby (kode gen Mi)
2. Mottled/atau bercorak dgn mata hitam (Mo)
3. Platinum (Sisi) - mata item atau merah
Satin Opal Platinum
(ini seperti pola warna agouti yang di-wash out (belel) kayak celana jeans
4. Satin (sasa) - mata item atau merah
Satin LIlac dan Satin Blue Fawn
Cat: Coating satin membuat bulu hamster tampak basah/berminyak.
Coating satin pada hamster berwarna putih cenderung membuat warnanya
jadi kekuningan, atau kelihatan seperti kotor. Semakin tua hamsternya,
semburat kuningnya semakin jelas. Satin coat juga cenderung membuat
warna hamster yang lebih cerah jadi tampak lebih gelap. Spt lilac satin
cenderung lebih gelap dari lilac non satin. Biasanya hamster yang
mendapat coating satin, bulunya cenderung lebih panjang dari non satin.
5. Wavy (wawa) - mata item atau merah
Cat: Coating wavy ini lebih panjang dari bulu satin atau bulu normal.
Sesuai namanya, bulu hamster tampak berombak. Kumisnya pun keriting.
Ini terlihat di usia muda. Saat menua, bulu yang berombak tadi rontok,
tapi kumis tetep keriting.
6. Rex (rxrx) - mata item atau merah
Cat:
Coating Rex membuat bulu hamster terasa lebih lembut, lebih pendek,
dan keriting/kriwil. Begitu juga kumisnya, gak lurus tp agak keriting.
7. Umbrous (uu) - mata item atau merah
(ini adalah gen yang membuat keruh warna asli hamster (seperti habis
guling2 di jelaga). Jadi kalo warna aslinya agouti, maka namanya umbrous
agouti, dst. )
Satin Umbrouse Agouti
8. dilute (didi)- mata hitam atau merah
(ini adalah gen yang membuat luntur/melemah/kusam warna asli hamster
(pada tingkat ekstrem bisa menjadi warna putih). Kalo warna aslinya
agouti, maka namanya diluted agouti, dst)
9. Black Eye White (Sisi-didi) atau masking gen
10.Red Eye White ((Si-pp-didi) atau masking gen
Catatan:
- Red Eye White berbeda dengan albino. Red Eye White atau REW
sebenarnya adalah percampuran gen platinum dgn gen dilute. Hasilnya
begitu ekstrem shg tidak tersisa warna lain selain warna putih dan warna
matanya (kalau merah berarti REW, hitam berarti BEW). Istilah lainnya
adalah masking gen. ibarat jemaah haji di mekkah, semua pake baju putih,
tapi di balik baju ihram, warna kulitnya beda-beda... ada arab, afrika,
asia, eropa, dst
- Campbell dengan kode gen Mo (mottled mata hitam) dan Si (platinum),
dikenal memiliki karakter gen yang dominan, sementara yang lain
resesif. Artinya, untuk mendapatkan anak hamster yang memiliki
corak/pola (tidak polos), cukup salah satu dari ayah atau ibunya yang
dominan. Sebaliknya, kedua ortunya membawa karakter gen resesif,
anak-anaknya tidak akan mendapat bulu yang bercorak/berpola. Kecuali dia
membawa/carier gen bercorak, atau merupakan anakan dari hamster
berpola/corak.
- Campbell dengan kode gen Mi (mottled dgn mata dark ruby) dan Si
dikenal memiliki sifat gen yang lethal. Jika kedua ortunya sama-sama
membawa sifat gen lethal, maka sebagian anak-anaknya akan cacat
(eyeless, toothless, atau dua2nya), dan gak akan bertahan hidup sampai
masa sapih.
Beberapa contoh sederhana:
A. pasangan black (aa) sama Argente mata merah (pp) menghasilkan kemungkinan anak-anak:
1. black (aa)
2. argente mata merah (pp)
3. dove (aapp)
4. Agouti (++)
b.Pasangan Platinum Black (kodenya aa-Si) dengan Diluted Argente mata merah (pp-didi) akan menghasilkan kemungkinan2 anak-anak:
1. Platinum Black (aa-Si)
2. Platinum Dove (aapp-Si)
3. black (aa)
4. Argente (pp)
5. Dove (aapp)
6. Diluted Argente mata merah (pp-didi) - sepintas seperti albino (cc) padahal bukan
7. Argente (pp)
8. Red Eye White - sepintas seperti albino padahal bukan
9. Black Eye White
10. Agouti
c. Pasangan putih polos mata merah dengan putih polos mata merah
(keduanya tidak jelas anakan dari apa, sehingga blm diketahui bawaan
gennya), akan menghasilkan banyak sekali kemungkinan2:
1. keluar warna argente, berarti salah satu dr ortunya membawa gen warna argente, dst.
2. keluar platinum argente, berarti salah satu dr ortunya membawa gen corak/pola
platinum
3. dst
Sumber :Andi Nursaiful/berbagai sumber
Total Tayangan Halaman
Gen pada hamster campbell
11/23/2013 10:39:00 PM
0
komentar
Winter Coat pada hamster Winter White
11/23/2013 10:03:00 PM
Mengapa hamster Winter White mengalami Winter Coat?
Di alam liar, Winter White mengalami Winter Coat utamanya adalah untuk berkamuflase dengan lingkungannya. Hal ini perlu untuk menghindari mereka dari predator. Mereka berkamuflase dengan Winter Coat ditengah hamparan salju pada saat musim dingin. Tentunya, mereka tidak berhibernasi, pada saat musim dinginpun, mereka tetap keluar sarang untuk mencari makan, itulah mengapa mereka perlu Winter Coat sebagai kebutuhannya saat keluar sarang.
Bagaimana Winter Coat bisa terjadi?
Di alam liar, Winter Coat terjadi hanya saat musim dingin. Namun hal ini bukan dikarenakan perubahan suhu yang drastis, melainkan berkurangnya intensitas cahaya pada saat musim dingin. Hamster Winter White memilki sel ganglion pada retina matanya, sel inilah yang bertugas merekam berapa banyak cahaya yang diterima mata dalam 24 jam. Kemudian info ini dikirimkan ke bagian di otak yang bernama Suprachiasmatic Nucleus (SCN), otak lalu memerintahkan pineal gland untuk melepas hormon melatonin yang dapat mengubah warna bulu, berapa banyak hormon yang dikeluarkan tergantung seberapa banyak cahaya yang diterima. Jadi, meskipun dinamakan Winter Coat, ternyata hal ini bisa juga terjadi pada saat musim panas yaitu ketika intensitas cahaya dikurangi, begitupun sebaliknya, tidak setiap musim dingin mereka mengalami Winter Coat karena yang mempengaruhinya adalah intensitas cahaya, bukan suhu.
Sejak kapan Winter White bisa mengalami Winter Coat?
Pastinya setelah mata mereka terbuka dan hormon-hormonnya aktif. Dari artikel-artikel yang saya baca tidak ada Winter White yang mengalami Winter Coat pada saat masih menyusui.
Bagaimana dengan Winter White yang buta?
Saya berpendapat, tergantung penyebab kebutaannya. Apabila kebutaannya juga menyebabkan retina tidak aktif, logikanya mereka tidak bisa mengalami Winter Coat. Namun, apabila retina masih bisa berfungsi untuk sekedar merekam intensitas cahaya yang masuk, tidak menutup kemungkinan mereka bisa mengalami Winter Coat.
Bagaimana kronologis terjadinya Winter Coat?
Ketika Winter White mengalami Winter Coat, bulu-bulu dengan warna normal digantikan dengan bulu-bulu berwarna putih atau abu-abu. Menurut kebanyakan artikel yang saya baca, memang tidak dijelaskan secara merinci tentang apakah bulu-bulu ini berubah warna atau berganti bulu. Namun, ada satu penjelasan menarik yang setidaknya meyakinkan saya bahwa bulu-bulu ini berganti, yaitu ketika mereka mengalami Winter Coat, jika kita memperhatikannya lebih jelas, tidak ada sehelai bulu yang berwarna hitam dan putih, setiap helai bulu memiliki satu warna yaitu putih atau abu-abu. Logikanya adalah bulu-bulu normal mereka rontok dan digantikan dengan bulu-bulu putih atau abu-abu. Apabila bulu-bulu ini berubah warna, seharusnya bisa ditemukan sehelas bulu yang memilki warna hitam dan putih sekaligus.
“When a Winter White is becoming white, then the hair fail out and it change to new hair. You see not hairs which are part dark and part white. The normal hairs fall out…” (Martin B.)
Proses ini juga terjadi sebaliknya, yaitu ketika mereka mulai kembali ke bulu normalnya dari Winter Coat. Bulu-bulu berwarna putih/abu-abu mulai rontok dan digantikan dengan bulu-bulu berwarna normal.
Whitening atau Winter Coat?
Dari artikel-artikel luar negri mengenai Winter Coat yang saya baca, tidak satupun memakai istilah Whitening (memutih), seperti yang biasa kita pakai untuk mengistilahkan Winter Coat. Hal ini jugalah yang menguatkan saya bahwa sebenarnya bulu-bulu ini berganti, bukan Whitening (memutih). Apabila hal ini benar, berarti istilah Whitening yang sering kita pakai agaknya menyesatkan.
Apakah semua Winter White bisa mengalami Winter Coat?
Saya berpendapat, semua Winter White murni bisa mengalami Winter Coat. Kalaupun dalam satu kandang dengan intensitas cahaya yang sama, ada yang mengalami Winter Coat dan ada yang tidak. Hal ini mungkin saja disebabkan waktu tidur hamster yang berbeda sehingga juga membedakan intensitas cahaya yang mereka terima. Atau apabila mereka memiliki darah hybrid, hal ini juga memungkinkan mereka tidak bisa mengalami Winter Coat, meskipun kebanyakan hybrid bisa mengalami Winter Coat.
Sumber:Muhammad Naufal/berbagai sumber
Langganan:
Postingan (Atom)